Kamis, 08 September 2011

pandangan yang paling obyektif mengenai ISLAM & KRISTEN.

bukan melihat mana yang lebih hebat tapi membandingkan secata obyektif
hasilnya anda lihat sendiri perbedaannya yang sering menghujat dan dihujat...........
Berikut ini pandangan yang paling obyektif mengenai ISLAM & KRISTEN.


ISLAM :
• Sebagai agama yang membentuk karakter pengikutnya menjadi Pahlawan (Hero), Pendekar, Petarung, Jagoan, Penguasa Dunia, Pantang Dihina, memiliki harga diri tinggi, sangat alim, apalagi didukung dengan cara berpakaian baik wanita (berkerudung) maupun prianya (berpeci) sehingga nampak seperti Orang Bersih, Alim, Bijaksana dan Suci.

• Orientasi kebahagiaan adalah untuk dunia dan akhirat. Jadi di dunia menang, di akhirat juga menang.
• Hampir seluruh pengikutnya dapat mengamalkan ajaran agama, antara lain sholat 5 waktu, berpuasa pada bulan Ramadhan, berjiwa Jihad, menguasai bahasa Arab, pandai baca kitab suci Alquran, ibadah haji dan amalan-amalan lain. Sehingga hampir 100% seluruh pengikut Nabi Muhammad akan masuk surga. Islam adalah agama yang gampang, ajarannya mudah untuk dilaksanakan. Tidak ada satupun ajaran agamanya yang kontroversial dengan sikap hidup manusia pada masa sekarang. Tidak pernah Nabi Muhammad berkata kepada pengikutnya, “Juallah atau berikanlah seluruh harta kekayaanmu kepada orang-orang miskin, setelah itu ikutlah aku.”
• Islam dapat bersatu dengan aliran perdukunan, ilmu-ilmu kesaktian dan segala hal yang berhubungan dengan dunia roh (mistis).
• Pemimpin agama bila sxxxg berdakwah (berkotbah), menunjukkan wajah yang sinis, kening berkerut, mata dipicingkan, dengan logat (gaya bicara) kearab-araban.
• Bagi pengikut Islam yang benar-benar saleh mengamalkan ajaran agamanya, ia akan menjadi seorang yang sangat membenci Yahudi dan Kristen. Pengikut Islam sejati akan menjauhi keglamoran dunia ini, bersikap dan berperilaku kesehariannya mendekati kearab-araban dan berjiwa Patriot Pembela Agama. Biasanya pengikut Islam sejati akan turut dalam kelompok-kelompok Jihad, atau kelompok-kelompok bersenjata lainnya, misal ke negara Afghanistan. Sikap menjauhi keglamoran dunia, menanti-nantikan hari Kiamat (hari kemenangan bagi umat Muslim), diikuti dengan wajah alim, berjubah atau berpakaian khusus sehingga terlihat di mata tetangga-tetangganya bahwa ia orang suci, juga keinginan untuk segera menghancurkan dunia ini, terutama menghancurkan yang mereka namakan “musuh-musuh Islam”, memusnahkan hal-hal apa saja yang mereka anggap membuat najis dan merusak akhlak. Karena umat Muslim sejati adalah panglima-panglima bala tentara Allah di bumi ini, yang sama sekali tidak tercela dan bercacat seumur hidupnya. Jalan hidup dan alam pikirnya selalu lurus dan berkenan bagi Allah. Tak ada yang namanya dengki, nafsu amarah, nafsu zinah, atau rakus uang di dalam hati mereka. Imam Samudra, Amrozi dan Abu Bakar Ba’asyir adalah contoh dari Islam yang sejati. Mereka adalah orang-orang yang hati dan pikirannya selalu bersih, suci dan sesuai dengan kehendak Allah.
• Ada pula pengikut Islam yang setengah-setengah, Islam KTP. Inilah yang biasanya menamakan dirinya Islam moderat, Islam yang modern. Sebaliknya mereka menyebut pengikut Islam lainnya yang sejati sebagai Islam garis keras. Islam KTP selalu mengatakan bahwa Islam adalah agama yang lemah lembut, membenci kekerasan dan pembawa kedamaian. Mereka lebih toleransi terhadap dunia sekitarnya, dan dapat bergumul dengan masyarakat modern secara baik.
• Bila orang miskin menjadi pengikut Islam, maka ia akan menjadi pengikut Islam sejati (garis keras). Sebaliknya, bila orang kaya dan sukses menjadi pengikut Islam, ia akan menjadi pengikut Islam moderat, yang tidak 100% mengamalkan seluruh ajaran agamanya.
• Di dalam ajaran Islam, seorang nabi adalah manusia yang sempurna. Nabi tidak mungkin berbuat dosa. Sxxxgkan manusia yang lain yang bukan nabi, wajar bila berbuat kesalahan.
• Topik yang paling utama dan paling menarik buat Islam adalah membicarakan tentang kekristenan. Tetapi tentang pengajaran bagaimana cara hidup saleh dan benar hanya diulas sebagian kecil saja sebagai pemanis belaka, sebagai bumbu penyedap saja. Mereka lebih suka berbicara tentang kebodohan dan ketololan Kristen daripada membicarakan tentang hidup saleh dan ajaran-ajaran moral. Brosur, pamflet, buletin, dan juga web site Islam akan menjadi sangat diminati bila 90% isinya adalah berbicara tentang Kristen yang dungu dan Islam yang benar. Petuah-petuah moral hanyalah sebagai pemanis saja.
• Mereka memuat wacana tentang kebodohan dan ketidakberesan ajaran Kristen adalah dimaksudkan untuk menguatkan iman tauhid mereka terhadap Islam. Sebenarnya hati mereka tidak teguh, mereka mulai ragu terhadap ajaran agamanya, sehingga mereka tertarik untuk mengobok-obok ajaran agama Kristen. Sehingga ketika terjadi percekcokan, sanggah-menyanggah, serang-menyerang, dan akhirnya secara kasat mata dimenangkan oleh Islam, mereka pun berkata, “Akhirnya sekarang kami yakin, bahwa Islamlah agama yang diridhoi Allah. Islamlah agama yang benar. Karena dari wacana dialog ini, Kristen telah menunjukkan kedunguannya, banyak ajarannya yang tidak masuk akal.”
Mereka sebenarnya masih ingin mencari kebenaran. Mereka merasa penasaran, mengapa Kristen tidak pernah menyinggung soal Islam, sebaliknya Islam ingin mengetahui ajaran Kristen lebih dalam. Apakah kebenaran itu didapat setelah melihat kelemahan agama lain, dan bukannya berusaha membuktikan kebenaran dengan mengamalkan ajaran-ajaran suci agamanya sendiri?
• Ada pula di antara mereka yang sakit hati, Kristen tidak pernah mengakui Nabi Muhammad yang Mulia, sebaliknya Nabi Isa (Yesus) ada dalam ajaran agama mereka. Jika mereka bijak, jika mereka saleh, mengapa mereka menuntut pengikut agama lain untuk mengakui Junjungan mereka, sementara mereka sendiri tidak mau mengubah tabiat hidup mereka yang jahat? Berusaha untuk hidup saleh sesuai dengan ajaran agamanya adalah lebih bijaksana dan lebih simpatik daripada berusaha untuk memaksakan kehendak. Ketika terjadi kerusuhan di Indonesia, rumah-rumah warga yang bertuliskan MUSLIM tidak disentuh, tetapi rumah-rumah warga yang non-Muslim dirusak, dijarah dan dibakar. Dengan menempelkan secarik kertas bertuliskan MUSLIM di depan rumah, akan membuat hati mereka senang dan merasa diakui agamanya sebagai yang benar dan ditakuti.
• Tujuan terbesar dari ajaran Islam adalah menyerang dan menjatuhkan Kristen. Sebagian besar firman dalam kitab suci Alqur’an adalah berkisar antara lain mengenai Yahudi dan Kristen, tentang Allah yang tidak beranak dan tidak beristri, tentang Allah yang tidak dilahirkan, juga tentang manusia yang tidak mungkin sebagai tuhan. Dalam kotbah-kotbahnya seorang Kyai atau Ustadz seringkali menyerang kekristenan, membangkitkan kebencian terhadap Kristen, terutama mengobarkan isu tentang adanya kristenisasi, akal bulus umat Kristen untuk menghancurkan akhlaq umat Islam lewat tayangan-tayangan glamor di televisi dan rupa-rupa fitnah menjijikkan yang sebenarnya tidak seharusnya dilakukan oleh seorang Pemimpin Umat dan ini justru malah akan menghancurkan bangsa ini. Sebagian pemimpin agama juga menyebarluaskan Injil Barnabas, dan di kalangan siswa-siswa pendidikan diberikan ajaran bahwa Kristen hanya untuk Israel saja, sxxxg Islam untuk seluruh umat manusia. Kalau mengikut Kristen berarti dungu. Apalagi kitab sucinya (Bibel atau Injil) adalah kitab yang sudah tidak asli lagi, alias palsu. Sungguh kasihan dan memalukan, wahai para pengikut Kristen. Kitab yang selama ini dijadikan pedoman, adalah kitab yang salah. Sungguh miris sekali. Milyaran penduduk bumi yang menganut Kristen adalah orang-orang bodoh. Di kalangan tingkat rendah, pengikut Islam sejati menuturkan bahwa tuhannya umat Kristen adalah tuhan yang sangat hina, karena bisa berak, kentut, kencing, menguap, mengantuk dan pengikut Kristen yang mati akan disalib juga seperti halnya Yesus juga mati disalib. Dan lagi, Paulus sebagai rasul utama yang menyebarkan Injil kepada bangsa di luar Yahudi, adalah seorang penipu dan pembohong lihai. Orang-orang Kristen telah dibohongi dan dibodohi oleh Paulus. Cerita ini sudah merasuk di kalangan pedesaan terutama pada anak-anak sejak masa kecilnya. Penanaman rasa dengki dan rasa permusuhan ini ada yang berhasil dan ada yang tidak. Jika anak-anak itu kelak menjadi Islam sejati, ia akan mengamalkan dalam kehidupannya serta meneruskan sikap ini kepada generasi selanjutnya. Sxxxgkan pada Islam yang setengah-setengah atau Islam yang kurang begitu mengamalkan ajaran agamanya dengan sungguh-sungguh, akan menghilangkan perasaan ini dan bersikap toleran serta bersahabat. Sesungguhnya maksud dari penanaman ini adalah untuk menjadikan tameng agar kelak di kemudian hari mereka tidak mudah berpindah agama, terutama menjadi seorang Kristen. Mereka lebih suka mengumbar cerita-cerita menarik dan menjijikkan ini daripada memberikan penanaman budi pekerti yang luhur untuk kehidupan sehari-hari.


KRISTEN:
• Sebagai agama yang membentuk karakter pengikutnya menjadi sangat pengasih, lemah lembut, sehingga nyaris seperti “banci”, pasrah bagai seekor domba yang keluh, bila pipi kiri ditampar, berikan juga pipi kananmu untuk ditampar, bila jubahmu dirampas, berikan juga seluruh pakaianmu. Di samping itu, agama Kristen juga membentuk karakter pengikutnya bersifat kanak-kanak, misalnya bernyanyi memuji Sang Pencipta sambil tepuk-tepuk tangan, mirip anak TK. Hal inilah yang menempa kepribadian mereka, sehingga cenderung memiliki sikap yang supel dan tidak angkuh serta tidak sok alim.
• Dunia ini hanyalah sebagai sebuah perlintasan untuk menuju kepada “Dunia Baru” yang akan disediakan Allah bagi anak-anakNya. Hanya mereka yang dianggap layak oleh Allah untuk turut hidup dalam “Dunia Baru”Nya, yaitu mereka yang berbuat kasih dan menganggap dunia ini bukan sebagai suatu milik yang harus dipertahankan, dibanggakan, diperebutkan, dimiliki atau dikuasai. Karena menurut ajaran Kristus, ketamakan akan dunia dan keinginan duniawi cenderung membuahkan kejahatan semata. Jadi, orientasi kebahagiaan adalah akhirat.
• Hampir tidak ada satupun pengikut Kristus pada masa ini, termasuk juga penulis tulisan ini, yang sanggup mengamalkan ajaran Kristen sejati. Para pendeta atau romo tidak berani menjelaskan ajaran Kristus yang sesungguhnya, agar para penganut Kristen tidak murtad. Mereka hanya berani memerintahkan, “Rajinlah datang beribadah ke gereja. Beribadah ke gereja adalah suatu keharusan dan harus dilaksanakan oleh setiap pemeluk Kristen.” Yesus sendiri berkata, “Bukan setiap orang yang berseru-seru kepadaKu, Tuhan, Tuhan, akan diselamatkan, melainkan setiap orang yang mendengar firman dan mengamalkannya dalam keseharian.” Paulus mengajarkan tentang iman sejati, tetapi hal ini disalahartikan oleh sebagian pengikut Kristen, sehingga Yakobus dengan tegas mengatakan, “iman tanpa perbuatan sama sekali tidak berguna.” Jalan menuju kehidupan kekal di dalam Dunia Baru Allah, adalah sebuah jalan yang sangat sempit. Sxxxgkan jalan menuju kepada kematian kekal adalah sebuah jalan yang begitu mudah untuk dilewati.
• Agama Kristen sukar bila dipadukan dengan dunia perdukunan, ilmu-ilmu kesaktian dan hal-hal mistis lainnya. Tuhan sebagai satu-satunya kekuatan supranatural yang diakui dan dijadikan sandaran. Mempercayai roh-roh dan jin-jin adalah suatu kekejian dan akan menjauhkan manusia dari Allah yang sesungguhnya mengasihi kita.
• Pemimpin agama bila sxxxg berkotbah, menunjukkan wajah yang murah senyum, bersikap melayani dan merendahkan diri. Sehingga nampak bahwa (khususnya pendeta Protestan), tidak memiliki wibawa sebagai layaknya seorang pemimpin seperti halnya Kyai atau Ustadz di mata pengikutnya. Pemimpin umat Kristen yang sesungguhnya adalah Yesus Kristus Sang Juruselamat, yang menjanjikan kepada pengikutNya sebuah Dunia Baru, sebuah kehidupan kekal abadi untuk selamanya.
• Kekristenan di Indonesia lebih condong kebarat-baratan.
• Bagi pengikut Kristen yang saleh, yang benar-benar mengamalkan ajaran Kristus, ia menjadi hilang selera terhadap dunia ini, tidak ada umpatan-umpatan, dengki, nafsu amarah, nafsu menyakiti sesamanya apalagi membunuh. Bahkan ia akan cenderung berbadan kurus, berpakaian ala kadarnya, bekerja ala kadarnya, tiada ambisi kekayaan. Tujuan hidupnya hanya satu, yaitu menanti janji Allah melalui Kristus, ia akan mendapatkan kehidupan kekal abadi, tinggal dalam Dunia Baru yang diberikan Allah kepada orang-orang kudus. Ia tidak akan takut terhadap kematian, karena orang kudus yang mati akan tetap hidup, ia memperoleh kehidupan kekal abadi. Ia akan bangkit kembali dan tinggal bersama Allah Bapa di dalam Dunia Baru. Dengan kata lain, selain kematiannya sendiri, pengikut Kristen sejati juga sxxxg menanti-nantikan KIAMAT. Pengikut Kristen sejati akan selalu berharap agar KIAMAT segera datang, karena itu adalah sebuah hari kemenangan bagi umat Allah, yang selama di dunia ini ditindas, diperolok dan tidak mendapat tempat.
• Namun yang ada kini adalah Kristen yang separuh-separuh, Kristen KTP. Banyak pengikut Kristen yang kaya raya, tidak peduli terhadap sesama (tanpa peduli apapun agamanya, seharusnya kepedulian itu harus tetap ada). Mereka berperut buncit, rakus, berpakaian sangat mewah, dan membangun rumahnya bagai istana. Dunia ini bukan lagi sebagai sebuah perlintasan untuk sampai pada Dunia Baru yang dijanjikan Allah, tetapi sebagai tempat kesayangan, tempat tinggal tetap, sebagai suatu milik yang benar-benar harus dikuasai, dimiliki, diperebutkan dan diagungkan. Mereka lebih menyukai dunia yang sekarang dan melupakan Dunia Baru yang dijanjikan Allah. Tampaknya Dunia Baru itu sudah tidak penting lagi, dunia inilah yang lebih terutama. Tidakkah Allah lebih menyukai manusia yang masih berharap pada janjiNya? Allah memang menguji manusia, seolah-olah Allah ingkar janji dan tidak segera merealisasikan apa yang sudah dijanjikan dalam INJIL. Kini sudah 2000 tahun lamanya. Tapi mana hari kemenangan itu? Pengikut-pengikut Kristen pada masa kini akan sangat takut bila mendengar kata KIAMAT, hal mana sangat berbeda dengan pengikut-pengikut Kristen pada masa awal abad Masehi. Dunia telah disulap sedemikian luar biasa, supaya manusia melupakan Dunia Baru yang telah dijanjikan Allah. Gemerlap dunia ini, kecanggihan teknologi dan tetek-bengeknya adalah rekayasa Iblis untuk menjatuhkan manusia, agar mereka tidak lagi berharap pada Allah Sang Pencipta, tetapi benar-benar melupakanNya, lupa sama sekali, tidak lagi berharap pada janji Sang Khalik, tetapi terpesona dengan tipu daya Iblis yang akan menggiring seluruh manusia pada abad ini ke dalam Neraka. Tidaklah heran apabila manusia yang diselamatkan hanya 144.000 saja (kalau misal ini benar, hanya Allah saja yang tahu).
• Walaupun jelas-jelas Yesus pernah mengatakan akan datang mesias-mesias palsu, dan dari buahnyalah nanti akan ketahuan, apakah ia benar-benar mesias dari Allah atau bukan, namun pengikut Kristen tidak ada yang memberikan tanggapan atas hal ini, atau menafsirkannya secara terang. Sejak kanak-kanak, di sekolah minggu sesudah beribadah, para pemimpin agama selalu menanamkan ajaran kekristenan, dan tidak pernah mencolek agama lain. Kalaupun ada, biasanya para pemimpin agama akan berbicara pelan-pelan. Mereka suka menyinggung masalah patung pada agama Budha atau Konghucu, dan masalah ketidakpercayaan kepada Kristus pada agama Islam. Tetapi pengajaran tentang siapa sebenarnya Nabi Besar Muhammad? Tentang siapa sebenarnya Sidharta Gautama? Sama sekali Nol atau Nihil. Itulah sebabnya banyak juga pengikut Kristen yang akhirnya berpindah ke agama lain, terutama Islam. Lebih mudah membuat pengikut Kristen berpindah kepada Islam, daripada mengubah pengikut Islam menjadi pengikut Kristen. Secara pengajaran, Kristen tidak pernah menyerang Islam.
• Hampir 99% brosur-brosur, pamflet, buletin Kristiani mengulas masalah ajaran Tuhan, bagaimana cara hidup saleh dalam keseharian, bagaimana menyikapi beban hidup dan penderitaan, bagaimana menjalin hubungan di antara orang tua dan anak, dan lain-lain pengajaran yang membuat pengikut Kristen KTP merasa bosan dan mengantuk. Di dalam terbitan beberapa buku dan juga web site, mengulas tentang jawaban atas serangan-serangan Islam terhadap Kristen, tetapi tidak ada sama sekali yang memberikan serangan balik kepada agama lain. Kasihan, Kristen menjadi bulan-bulanan. Memang, diakui juga, ada beberapa kaum Kristen dungu berusaha membalas dengan menyerang Islam melalui buku atau olok-olokan di dalam website. Orang-orang yang demikian adalah orang-orang yang bodoh. Tetapi, mereka yang marah oleh serangan atau olok-olokan itu, yang kemudian menunjukkan jati dirinya yang sesungguhnya, menunjukkan bahwa mereka adalah penguasa keduniawian, merusak dan membakar bangunan, adalah lebih bodoh lagi.
• Kenapa para pendeta lebih suka mengatakan bahwa, “bertobat artinya menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat”, daripada mengatakan bahwa, “bertobat adalah hidup seturut kehendak Allah” ? Karena berbicara tentang perilaku hidup benar adalah SULIT DILAKSANAKAN daripada sekedar menerima diri dibaptis dan mengucapkan dengan kata-kata, “Aku menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatku pribadi.” Tidakkah seorang pengutil dan pezinah pun juga dapat melakukan hal yang mudah ini?
Berikut ini akan saya sebutkan satu per satu (walau tidak keseluruhan) perbedaan pola pikir antara Kristen dan Islam.

Islam dan Kristen untuk selamanya tidak akan pernah akur karena tidak ada titik temu, walau sampai ke ujung dunia.
Islam:
Allah mengarang kitab suci untuk umat manusia.
Ditunjukkan dari isi kitab suci Alqur’an yang seluruhnya dianggap kalimat-kalimat Allah.
Kristen:
Allah tidak mengarang kitab suci.
Yang ada adalah kitab-kitab para nabi, kitab sejarah, kitab-kitab Injil, surat-surat para rasul dan kitab pewahyuan.
Karena di dalamnya berisikan berita tentang Allah (Allah berkarya, Allah berfirman, Allah menghukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan Allah) maka kitab-kitab itu disebut sebagai kitab yang suci atau kitab suci.
Menurut Kristen, pemahaman mengenai hakikat atau definisi kitab suci ini mulai melenceng sejak Kristen menyebar ke negara-negara Asia kecil dan Yunani, yaitu bangsa-bangsa kafir yang menyembah berhala dan mempercayai dewa-dewi. Kitab suci dipercayai sebagai kitab keramat, yang jatuh dari langit, yang turun dari surga, yang isinya disusun atau dikarang oleh Tuhan. Demikianlah hakikat kitab suci menjadi seperti ini hingga saat ini.

Islam:
Sebelum Allah menurunkan Alqur’an kepada umat Islam, kepada bani Israel Allah pernah juga menurunkan kitab-kitab lain, di antaranya yang terkenal yaitu kitab Taurat, kitab Zabur dan kitab Injil.
Kristen:
Allah tidak menurunkan kitab Taurat, kitab Zabur, atau pun kitab Injil.
Kitab Taurat dikarang atau ditulis oleh Musa.
Kitab Zabur adalah berisikan nyanyian-nyanyian dan nubuatan Daud beserta beberapa orang suci lainnya. Kitab Injil ditulis oleh para pengikut Yesus puluhan tahun sesudah Yesus terangkat ke Surga.
Kami umat Kristen akan tertawa geli, bila mendengar ada orang yang mengatakan, “Nabi Daud diutus Allah untuk menurunkan kitab Zabur pada umatnya Nabi Daud.”
Dan kami umat Kristen akan lebih terpingkal-pingkal bila mendengar perkataan,
“Yesus diutus Allah untuk menurunkan kitab Injil dan membawa agama Nasrani.”

Islam:
Allah menciptakan agama bagi umat manusia.
Sebelum Allah menurunkan agama Islam, dahulu kala kepada bani Israel Allah pernah menurunkan agama Yahudi, kemudian mengutus Nabi Isa untuk menurunkan agama Nasrani.
Kristen:
Allah tidak pernah menciptakan agama apapun di muka bumi ini. Bagi Allah, kalau bisa seluruh umat manusia menyembah kepadaNya.
Istilah agama Yahudi barulah muncul belakangan jauh setelah Hukum Taurat diterima oleh Nabi Musa, yaitu ketika orang-orang Yahudi menjadi bangsa buangan di antara bangsa-bangsa kafir. Peribadatan atau tata cara keagamaan Yahudi ini menjadi suatu bentuk komunitas tersendiri di antara bangsa-bangsa lain dan sejak saat itulah dikenal istilah agama Yahudi atau agama orang Yahudi.
Istilah Kristen barulah muncul belakangan di masa rasul-rasul. Nama Kristen sendiri memiliki arti “Pengikut Yesus” atau “Pengikut Kristus”.

Islam:
Nabi adalah orang pilihan Allah.
Nabi diutus Allah untuk suatu kaum, dengan dibekali mujizat dan kitab suci.
Nabi Musa diutus Allah kepada kaum bani Israel, dibekali mujizat membelah laut dan mengubah tongkat menjadi ular. Nabi Musa dibekali oleh Allah sebuah kitab suci, yang bernama Kitab Taurat.
Nabi Isa diutus Allah kepada kaum bani Israel, dibekali rupa-rupa mujizat yang di antaranya menghidupkan orang mati serta menyembuhkan berbagai penyakit. Nabi Isa dibekali oleh Allah dengan sebuah kitab suci, yang bernama Kitab Injil.
Kristen:
Nabi adalah manusia biasa sama seperti kita. Ada beberapa orang kudus di zaman Israel yang seumur hidupnya mengemban tugas dari Tuhan sebagai pewarta atau penyambung lidah Allah (mis: Musa, Yesaya), namun ada pula yang sifatnya temporer (mis: Yunus, Ayub). Nabi memang hidupnya lebih dekat dengan Allah. Namun sebagaimana manusia biasa, mereka menjalani hidup keseharian seperti layaknya manusia normal, yang fana, yang bisa berbuat noda.
Bagi umat Kristen, tidak semua nabi dibekali dengan mujizat. Dan bagi kami umat Kristen, akan tersenyum geli bila ada ajaran yang mengatakan, “Raja Daud diutus Allah untuk kaum bani Israel dengan dibekali kitab Zabur.”
Daud yang pernah berbuat nista dengan merebut istri orang (walau akhirnya Allah mengampuni dosanya namun hukuman tetap harus ditimpakan yaitu anaknya yang pertama lahir harus mati).
Begitu pula Yakub yang terkenal suka berbohong dan menipu. Walaupun Allah tidak memperhitungkan dosanya, keadilan Allah tetap harus ditegakkan, Yakub berkali-kali mengalami korban penipuan. Mungkin kaki Yakub yang pincang sebelah juga merupakan hukuman Allah atas dosanya.
Raja Sulaiman jatuh ke dalam dosa, turut menyembah berhala demi menyenangkan istri-istrinya, sehingga Allah menghukum Israel dengan membagi kerajaannya menjadi dua bagian.
Rasul Petrus juga pernah berbuat kesalahan dengan mengingkari Yesus pada saat-saat terakhir.

Islam:
Yesus tidak mati di kayu salib. Dan karena Yesus tidak pernah mengalami kematian di kayu salib, maka tidak ada kisah mengenai kebangkitan Yesus. Sebelum Yesus ditangkap, Yesus diangkat ke surga oleh Allah. Seorang murid Yesus yang berkhianat, yaitu Yudas, diubah wajahnya menjadi mirip Yesus.
Kristen:
Yesus benar-benar mati di kayu salib. Ketika Yesus berada di atas kayu salib, Yesus berkata kepada ibundaNya, “Bu, kini dialah anakmu,” sembari menunjuk kepada Yohanes salah satu murid terdekatNya. Dan Yesus pun berkata kepada Yohanes, “Mulai sekarang, ini ibumu.” Sungguh rancu, bila Yudas yang mengucapkan kata-kata itu.
Kristen tidak akan pernah ada, seandainya tidak ada peristiwa kebangkitan Yesus. Justru peristiwa kebangkitan Yesus itulah, yang membuat murid-muridNya yang semula tercerai-berai, lari ketakutan, hancur hati, hancur semangat, patah arang, kembali bangkit dan menjadi orang-orang yang teguh iman dalam menyerukan PERTOBATAN dan KABAR SUKACITA DARI ALLAH. Nama Yesus, bukanlah sekedar nama. Karena melalui iman dan perkataan, “DALAM NAMA YESUS”, rasul-rasul itu membuat rupa-rupa mujizat penyembuhan bagi orang-orang sakit. Suatu hal yang sangat menakjubkan, hanya dengan menyebut sebuah nama, mujizat-mujizat terjadi.
Kebangkitan Yesus dari antara orang mati, penampakanNya kepada murid-muridNya, serta kenaikanNya ke surga, momen-momen itulah yang menjadi pencetus bangkitnya semangat dan kebulatan tekad rasul-rasul untuk BENAR-BENAR BERTOBAT dan menjadi PENYERU JALAN KESELAMATAN.
Jadi, agama Kristen ada karena berkat adanya peristiwa kebangkitan dan kenaikan Yesus itu. Momen kebangkitan dan kenaikan ke surga, telah menjadikan murid-murid Yesus yang semula bimbang dan ragu pada Guru mereka, menjadi teguh hati dan berani menempuh risiko walaupun harus kehilangan nyawa mereka.
Bagi kami umat Kristen, kematian Yesus adalah merupakan penebusan Allah akan dosa Adam, yaitu kematian, sesuai dengan tuntutan Iblis. Setelah peristiwa penebusan ini, manusia tidak akan lagi mati untuk selama-lamanya, karena Allah telah berjanji akan memberikan HIDUP KEKAL. Pemberian hidup kekal ini akan diberikan oleh Allah kepada siapapun tanpa kecuali, bagi mereka yang mau hidup kudus dan benar-benar bertobat. Saya sejalan dengan Saudara Pendosa, bahwa PENGAKUAN manusia kepada Yesus Sang Mesias, itu adalah urusan manusia sendiri (Allah atau Yesus tidak gilla pujian), itu tidak penting buat Allah, tetapi yang Allah harapkan adalah hidup kudus dan benar-benar bertobat. Cara hidup kudus yang diharapkan Allah adalah seperti yang tertuang dalam ajaran-ajaran Kristus Yesus. Tidak ada dalam agama manapun di dunia ini yang memiliki ajaran sedemikian kudus seperti yang diajarkan oleh Yesus Kristus. Ajaran-ajaran Nabi Muhammad adalah ajaran-ajaran kebajikan yang orientasi peribadatan lahiriahnya menjadi pokok utamanya. Di dalam sejarah mencatat, Israel jatuh karena tidak mampu hidup kudus lantaran ibadat lahiriah menjadi fokus utamanya. Kita dalam kehidupan sehari-hari telah membuktikan, bahwa orang yang telah menjahati kita pun juga mampu beribadah ke gereja.
Orang yang menyakiti hati kita, juga mampu menjalankan sholat. Orang yang pernah menipu atau menindas kita, juga mampu berpuasa dan bersedekah.
Yesus pernah berkata, "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” (Yohanes 14:6).
Kata-kata “melalui Aku” banyak ditafsirkan sebagai harus menyembah Yesus, harus mengakui Yesus sebagai Tuhan, harus mengakui Yesus telah mati disalib dan bangkit kembali pada hari yang ketiga, dan yang lebih dangkal lagi yaitu harus masuk Kristen. Tetapi yang diharapkan Yesus adalah, “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.
Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian PEMBUAT KEJAHATAN!
Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu.
Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir.
Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." (Matius 7:21-27)
"Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku” (Yoh. 14:15)
“Barangsiapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang mengasihi Aku. Dan barangsiapa mengasihi Aku, ia akan dikasihi oleh Bapa-Ku dan Akupun akan mengasihi dia dan akan menyatakan diri-Ku kepadanya." (Yoh 14:21)

Saudara-saudaraku umat Islam, inilah sebagian perbedaan-perbedaan cara pandang antara Islam dan Kristen.

Tidak ada komentar:

Adsense Menu